HASIL PENGAMATAN
Sebelum
mengambil kesimpulan pada suatu permasalahan
atau kejadian yang terjadi sabaiknya kita melakukan pengecekan keabsahan
terlebih dahulu mengenai kronologis
terjadinya permasalah tersebut. Supaya kesimpulan yang akan kita ambil tidak
salah dan keliru, adapun untuk mengetahui kebenaran itu kita bisa melakuan nya dengan
cara mengamati atau meneliti. Seminggu yang
lalu saya mengambil kelas dengan mata
kuliah Metodologi Penelitian dosen yang bersangkutan pun memberi tugas untuk
mengamati kejadian apa saja yang dialami mahasiswa dalam seminggu terakhir.
Adapun objek
yang saja amati untuk memenuhi dan menyelasaikan tugas ini kebetulan adalah
saya sendiri, sebelumnya tidak ada rencana untuk menjadikan diri sendiri
sebagai objek hana saja I want to share pengalaman
yang sekaligus menunjang hasil pengamatan
saya, yang saya rasa bisa menjadi
sebuah cerita inspiratif dan bermanfaat
bagi para pembaca. Oke well,
sebelum saya mengambil sebuah kesimpulan terhadap permasalah yang saya amati
mari saya ceritakan dulu kronologisnya sebagai apa – apa saja yang saya amati
sehingga pada akhirnya saya bisa menarik sebuah kesimpulan.
Setelah saya
perkirakan kurang lebih lima bulan terakhir ini saya mencoba membiasakan diri
untuk melakukan shalat dhuha secara otodidak. Alhamdulillah bertahan sampai empat
bulan. Sehingga ketika sehari saja tidak melakukannya seakan ada saja
yang kurang pada hari itu. Namun menjelang satu bulan terakhir ini ketika
kuliah sudah mulai aktif seperti sedia kala banyak hal yang menjadi penghambat
untuk kembali menjadikan sholat dhuha sebagai amalan tambahan setiap hari. Baik
itu terbentur jadwal kuliah yang harus mengejar target on time, kadang ada
tugas yang harus di kejar belum lagi pekerjaan rumah yang harus di bereskan atau bahkan rasa malas yang datang menghantui pokoknya
ada – ada saja lah hambatannya.
Nah pengamatan
saya terhadap cerita saya itu adalah ketika pada empat bulan sebelumnya saya
masi melaksanakan dhuha secara otodidak yaitu ketika saya kesampingkan semua
hal untuk mendahului dhuha terkebih dahulu, dalam sehari saja bisa melakukan
bnyak hal seperti dalam sehari saya sempat mengajar di TPA terdekat,
membereskan pekerjaan rumah dan bahkan dalam sehari saya kadang bisa
menghabiskan satu novel, dan mnyelasaikan baca Al-Quran satu jus satu hari,
terasa hari yang di buka dengan shalat dhuha menjadi lebih berkah dalam artian banyak
kebaikan yang dapat dikerjakan pada hari itu. Namun pengamat
dalam sebulan terakhir ini tepatnya dalam seminggu ini ketika saya abaikan
shalat dhuha dan mendahulukan perjaan lain amalan sunnah yang awalnya dapat
dikerjakan dengan mudah kini malah terabaikan begitu saja, hari – hari terasa
kurang manis terlewatkan begitu saja, yang paling saya ingat ketika saya
tinggalkan shalat dhuha karena ingin ke perpustaakan untuk meminjam buku, yang
mulanya tidak ada kekurangan apa pun pada kendaraan saya,eh malah di perjalan
menuju perpustakaan ban kereta saya bocor. Sehingga pada hari itu saya tidak
hanya meninggalkan shalat dhuha tapi juga rencana ke perpustakaan terbatalkan
dan saya pun tidak menghadiri kelas saya pada hari itu, karena sudah kecapean
nendorong kereta terlalu jauh untuk mencari bengkel. Juga penah ketika saya membatalkan
untuk melakukan puasa sunat hari kamis karena ingin menghadiri perta pernikahan
kawan saya, malah hari itu saya tidak dapat melakukan keduanya puasa sunat
sudah duluan terbatalkan dan menghadiri perta pun hanya tinggal kenangan karena
rupanya resepsi diadakan bukan pada hari kamis tersebut. Pernah juga ketika
niat untuk bersedekah saya tunda untuk
memberi es krim, eh rupanya saya juga kurang beruntung es krim yang saya beli
jatuh sia-sia.
Nah dari
beberapa pengamatan – pengamatan itu saya mengambil kesimpulan bahwa ketika
kita menunda suatu kebaikan maka kebaikan lain pun akan ikut tertunda. Sekarang
saya mulai berfikir kenapa takut untuk melakukan banyak kebaikan pada setiah
hari, apa salahnya jika ingin membeli es krim tidak membatalkan niat besedakah,
sedekah tidak perlunya banyak yang penting ikhlas maka yang sedikit dan kecil pun akan mengembang menjadi pahala yang besar, namun jika
mampu bersedekah banyak apa salahnya, memberi yang besar dengan niat yang
ikhlas itu sempurna bukaaan???, namun yang harus di perhatikan jangan tunda
kebaikan karena ingin melakukan hal lain
maka tanpa di sadari kebaikan lain pun akan ikut tertunda dan tanpa di sangka
pula pekerjaan yang di dahulukan itu akan kehilanagn nilai kepuasannya. I think
that’s all. ;)
Comments
Post a Comment